Senin, 29 Oktober 2018
Minggu, 28 Oktober 2018
Kegiatan
Campak Rubella (MR)
RUBELLA
atau campak Jerman merupakan penyakit menular atau infeksi virus yang ditandai
dengan ruam merah berbentuk bintik-bintik pada kulit. Umumnya Rubella ini
sering terjadi pada anak dan remaja yang belum mendapat vaksin campak, gondok,
dan lain-lain.
Penyakit
ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah.
Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan
penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring
atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama
halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda
yang terkontaminasi virus rubella.
Gejala-gejala umum rubella meliputi :
- Demam.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat atau pilek.
- Tidak nafsu makan.
- Mata merah.
- Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
- Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari.
- Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita.
Metode Penanganan
Rubella
Rubella
tidak membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah
dengan langkah-langkah sederhana. Tujuannya adalah untuk meringankan gejala,
namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah
sederhana yang dapat dilakukan.
- Beristirahatlah sebanyak mungkin.
- Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Mengurangi nyeri dan demam. Penderita dapat mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi.
- Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan pilek.
Langkah Pencegahan
Rubella
Pencegahan
rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana
untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar
dari rubella. Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus rubella yang
tercatat secara global berkurang secara signifikan.
Efek samping vaksin
rubella dan campak (vaksin MR) yang mungkin terjadi setelahnya?
Umumnya
vaksin MR tidak memiliki efek samping yang berarti. Sekalipun ada, efek samping
yang ditimbulkan cenderung umum dan ringan, seperti demam, ruam kulit, atau
nyeri di bagian kulit bekas suntikan. Ini merupakan reaksi yang normal dan akan
menghilang dalam waktu 2-3 hari.
Dalam
kasus yang sangat jarang terjadi, seseorang anak juga bisa mengalami reaksi
alergi sebagai efek samping vaksin rubella dan campak. Imunisasi atau vaksinasi
adalah suatu tindakan pemberian zat yang berasal dari kuman, baik yang sudah
mati ataupun yang dilemahkan.
Diharapkan
dengan pemberian vaksin ini, sistem pertahanan tubuh mengenali kuman tersebut,
sehingga tubuh bisa mengatasinya apabila suatu saat terinfeksi. Pada beberapa
anak yang lebih sensitif, mungkin mereka akan menampakkan reaksi alergi berat
dari cairan yang terkandung dalam vaksin tersebut.
Dalam
dunia medis, kondisi ini disebut dengan anafilaksis. Namun, jika kondisi ini
segera ditangani, anak akan segera membaik. Itu sebabnya, meskipun aman, Anda
lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk menghindari risiko
reaksi alergi sebagai efek samping vaksin rubella dan campak.
Kegiatan
Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu)
Pengertian
:
Posyandu
adalah kegiatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang
dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah Puskesmas, dimana program ini
dapat dilaksanakan dibalai dusun, balai kelurahan, maupun ditempat-tempat lain
yang mudah didatangi oleh masyarakat.
Manfaat
:
Manfaat
posyandu bagi masyarakat yaitu memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi
dan pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu, pertumbuhan anak balita
terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.
Kegiatan
Persalinan
Persalinan
Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan
adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan
bayi. Dari Pengertian diatas Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi
dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu. Persalinan Normal
disebut juga alami karena terjadi secara alami. Jadi secara umum Persalinan
Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan
adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan
bayi. Jika Persalinan Normal tidak termungkinkan karena masalah posisi bayi
harus dilakukan bedah sesar. Pada saat Persalinan Normal, bayi dilahirkan
melalui vagina.
Menjelang
persalinan, wajar jika banyak ibu hamil yang merasa cemas, terutama jika ini
adalah persalinan pertamanya. Tapi tak perlu khawatir, dengan menjawab semua
pertanyaan dan kecemasan seputar persalinan, ibu hamil biasanya akan siap saat
waktunya melahirkan tiba nanti.
Berikut
ini beberapa hal yang sering ditanyakan seputar persalinan bayi.
1.
Apa saja perubahan fisik yang akan saya alami menjelang persalinan?
◊ Pada
kehamilan pertama, janin akan mulai turun ke bawah dan kepalanya masuk ke
rongga panggul Anda kira-kira setelah usia kehamilan melewati 32 minggu. Anda
akan merasa lebih mudah bernapas, tidur lebih nyenyak, dan lebih sering buang
air kecil karena janin makin menekan kandung kemih.
◊ Namun,
pada kehamilan kedua dan selanjutnya, biasanya kepala bayi baru turun menjelang
kelahiran.
◊ Anda
juga akan sering merasa sakit seperti kram di perut bagian bawah karena rahim
sedikit meregang. Rasa kram ini akan timbul berulang-ulang tapi tidak teratur
jadwalnya. Kemudian, vagina juga akan menjadi lebih basah atau lembap.
2.
Apa saja ciri-ciri saya akan melahirkan?
Saat
waktu melahirkan sudah hampir tiba, Anda akan mengalami:
- Rasa mulas dari panggul belakang ke arah depan. Mula-mula lemah dan jaraknya panjang, namun selanjutnya berangsur-angsur menjadi semakin kuat dan jaraknya semakin pendek, hingga akhirnya menjadi teratur saat waktu melahirkan tiba.
- Rahim terasa kencang ketika diraba, terutama saat sedang mulas.
- Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
- Keluarnya cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir.
3.
Bagaimana proses persalinan berlangsung?
Proses
persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:
- Kala 1: waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm2. Pada kelahiran anak pertama, pembukaan jalan lahir sampai lengkap berlangsung 12-18 jam. Pada kelahiran anak kedua dan seterusnya, pembukaan ini biasanya lebih cepat yaitu 6-8 jam dari sejak timbulnya rasa mulas sampai bayi lahir.
- Kala 2: kala pengeluaran janin, yakni saat rahim dibantu kekuatan mulas dan kekuatan mengejan, mendorong bayi hingga lahir.
- Kala 3: waktu pelepasan dan pengeluaran ari-ari.
- Kala 4: waktu 1-2 jam setelah lahirnya ari-ari (plasenta).
4.
Apa yang perlu dilakukan sejak merasa mulas?
- Buang air kecil sesering mungkin agar pembukaan jalan lahir tidak terganggu. Kandung kemih yang penuh akan menekan rahim sehingga gerakan otot rahim terganggu.
- Berjalan-jalan ringan bila masih memungkinkan.
- Bila rasa mulas bertambah, tarik napas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut.
- Jangan mengejan bila pembukaan lahir belum lengkap.
- Makan dan minum di antara mulas seperti biasa kalau memungkinkan. Jika tidak bisa, cobalah untuk minum. Hal ini perlu dilakukan agar Anda memiliki energi untuk mengejan nantinya.
5.
Bagaimana posisi mengejan yang baik?
Posisi
yang baik untuk mengejan adalah sesuai dengan keinginan dan kenyamanan Anda,
tapi ada beberapa posisi baik yang bisa dilakukan.
- Duduk atau setengah duduk, sering kali merupakan posisi yang paling nyaman, juga memudahkan dokter atau bidan persalinan dalam memimpin persalinan pada saat keluarnya kepala bayi dan dalam mengamati perineum.
- Menungging atau posisi merangkak, baik dilakukan bila Anda merasakan kepala bayi tertahan di punggungnya. Posisi ini juga bermanfaat pada bayi yang sulit berputar.
- Jongkok atau berdiri. Posisi ini membantu turunnya kepala bila persalinan berlangsung lambat atau bila Anda tidak mampu mengejan.
- Berbaring pada sisi kiri tubuh. Posisi ini nyaman dan mampu mencegah Anda mengejan ketika pembukaan belum lengkap.
- Posisi yang tidak baik bagi Anda adalah berbaring lurus telentang, karena dapat menimbulkan penekanan pada pembuluh darah yang menyalurkan darah untuk janin dan Anda.
6.
Apa cirinya kalau pembukaan jalan lahir sudah lengkap?
- Bila pembukaan jalan lahir sudah lengkap, Anda akan merasa seperti akan buang air besar. Bila hal ini terjadi, bidan atau dokter akan meminta Anda mengejan seperti pada waktu buang air besar, setiap rasa mulas timbul.
- Ketika rasa mulas hilang, Anda dilarang mengejan. Beristirahatlah, ambil napas, diselingi minum untuk rehidrasi.
- Setelah mengejan beberapa kali, kepala bayi akan terdorong keluar dan bayi akan lahir. Untuk anak pertama, lama mengejan maksimal adalah 2 jam, sedangkan untuk anak kedua dan seterusnya maksimal 1 jam.
7.
Apa yang akan dilakukan bidan atau dokter segera setelah bayi keluar?
- Mengeringkan tubuh bayi dan membersihkan mulut serta hidung bayi di atas perut Anda.
- Memotong dan merawat tali pusat.
- Menghangatkan atau membungkus bayi dan diberikan kepada Anda untuk segera disusui.
- Membantu Anda untuk mengeluarkan ari-ari yang biasanya lahir 15 menit setelah bayi lahir.
- Memeriksa keutuhan ari-ari yang keluar agar tidak ada yang tersisa di dalam rahim, untuk mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas.
8.
Apa tanda-tanda bayi yang dilahirkan sehat?
Bayi
yang baru saja lahir dikatakan sehat apabila:
· Segera
menangis
· Langsung
spontan bernapas
· Banyak
bergerak
· Warna
kulit merah muda
· Berat
badan 2,5 kg atau lebih
Kegiatan
Penggalangan Komitmen
Bersama di Puskesmas Munte
Sebagai
salah satu fasilitas pelayanan publik, puskesmas dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada semua masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan saat ini, tidak hanya menunjang kemudahan
akses namun juga harus mendukung peningkatan mutu dalam pelayanan serta dapat
menjamin keselamatan pasien. Pelayanan yang bermutu dan berkualitas dapat
diwujudkan apabila ada standar yang jelas sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan
pengawasannya.
Dalam
mewujudkan hal itu, maka Puskesmas harus terakreditasi dengan baik dan perlu
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu, salah satunya dengan menguatkan peran Puskesmas dalam penyelenggara
upaya kesehatan dasar. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara
optimal perlu dikelola dengan baik, seperti kinerja pelayanan, proses
pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.
Kegiatan
Mini Lokarya : Upaya
Peningkatan Managemen Puskesmas
Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Manajemen Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematik untuk menghasilkan
luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang
saling terkait dan berkesinambungan.
Tujuan
dari lokakarya mini lintas program yang dilakukan internal puskesmas ini
bertujuan untuk meningkatkan kerjasama
dan koordinasi antar petugas internal Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu
dan Bidan desa. Selain itu untuk mendapatkan kesepakatan dalam melaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
Mini Lokakarya juga dapat dilakukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
RPK yang telah disusun, memecahkan masalah yang terjadi dan menyusun upaya
pemecahan dalam bentuk rencana kerja. Selain berhubungan dengan program, mini
loka karya juga diharapkan dapat
meningkatkan motivasi petugas Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan
sesuai perencanaan. Oleh karena itu, inovasi dalam penyelenggaraan rapat bisa
dilakukan supaya penyelenggaraan Mini Lokakarya tidak membosankan.
Kegiatan
Perencanaan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pengertian
:
MMD
adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri
(SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari
hasil SMD
Tujuan
:
1.
Agar masyarakat mengenal masalah
kesehatan yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya.
2.
Agar masyarakat sepakat untuk
bersama-sama menanggulanginya
3.
Tersusunnya rencana kerja untuk
Penanggulangan yang disepakati bersama
Kamis, 25 Oktober 2018
Langganan:
Postingan (Atom)