Minggu, 28 Oktober 2018

Gallery











































Kegiatan


Campak Rubella (MR)

RUBELLA atau campak Jerman merupakan penyakit menular atau infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah berbentuk bintik-bintik pada kulit. Umumnya Rubella ini sering terjadi pada anak dan remaja yang belum mendapat vaksin campak, gondok, dan lain-lain.

Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella.



Gejala-gejala umum rubella meliputi :
  • Demam.
  •  Sakit kepala.
  •  Hidung tersumbat atau pilek.
  •  Tidak nafsu makan.
  •  Mata merah.
  •  Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
  •  Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari.
  •  Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita.
    Metode Penanganan Rubella
     Rubella tidak membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah sederhana. Tujuannya adalah untuk meringankan gejala, namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah sederhana yang dapat dilakukan.
  •         Beristirahatlah sebanyak mungkin.
  •         Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
  •         Mengurangi nyeri dan demam. Penderita dapat mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi.
  •       Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan pilek.

    Langkah Pencegahan Rubella
    Pencegahan rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar dari rubella. Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus rubella yang tercatat secara global berkurang secara signifikan.

    Efek samping vaksin rubella dan campak (vaksin MR) yang mungkin terjadi setelahnya?
    Umumnya vaksin MR tidak memiliki efek samping yang berarti. Sekalipun ada, efek samping yang ditimbulkan cenderung umum dan ringan, seperti demam, ruam kulit, atau nyeri di bagian kulit bekas suntikan. Ini merupakan reaksi yang normal dan akan menghilang dalam waktu 2-3 hari.

    Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, seseorang anak juga bisa mengalami reaksi alergi sebagai efek samping vaksin rubella dan campak. Imunisasi atau vaksinasi adalah suatu tindakan pemberian zat yang berasal dari kuman, baik yang sudah mati ataupun yang dilemahkan.

    Diharapkan dengan pemberian vaksin ini, sistem pertahanan tubuh mengenali kuman tersebut, sehingga tubuh bisa mengatasinya apabila suatu saat terinfeksi. Pada beberapa anak yang lebih sensitif, mungkin mereka akan menampakkan reaksi alergi berat dari cairan yang terkandung dalam vaksin tersebut.

   Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan anafilaksis. Namun, jika kondisi ini segera ditangani, anak akan segera membaik. Itu sebabnya, meskipun aman, Anda lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk menghindari risiko reaksi alergi sebagai efek samping vaksin rubella dan campak.


Kegiatan


Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Pengertian :
Posyandu adalah kegiatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah Puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan dibalai dusun, balai kelurahan, maupun ditempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat.

Manfaat :
Manfaat posyandu bagi masyarakat yaitu memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu, pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.

Kegiatan


Persalinan
Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Dari Pengertian diatas Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu. Persalinan Normal disebut juga alami karena terjadi secara alami. Jadi secara umum Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami dengan adanya kontraksi rahim ibu dan dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Jika Persalinan Normal tidak termungkinkan karena masalah posisi bayi harus dilakukan bedah sesar. Pada saat Persalinan Normal, bayi dilahirkan melalui vagina.

Menjelang persalinan, wajar jika banyak ibu hamil yang merasa cemas, terutama jika ini adalah persalinan pertamanya. Tapi tak perlu khawatir, dengan menjawab semua pertanyaan dan kecemasan seputar persalinan, ibu hamil biasanya akan siap saat waktunya melahirkan tiba nanti.

Berikut ini beberapa hal yang sering ditanyakan seputar persalinan bayi.

1. Apa saja perubahan fisik yang akan saya alami menjelang persalinan?
 Pada kehamilan pertama, janin akan mulai turun ke bawah dan kepalanya masuk ke rongga panggul Anda kira-kira setelah usia kehamilan melewati 32 minggu. Anda akan merasa lebih mudah bernapas, tidur lebih nyenyak, dan lebih sering buang air kecil karena janin makin menekan kandung kemih.
 Namun, pada kehamilan kedua dan selanjutnya, biasanya kepala bayi baru turun menjelang kelahiran.
 Anda juga akan sering merasa sakit seperti kram di perut bagian bawah karena rahim sedikit meregang. Rasa kram ini akan timbul berulang-ulang tapi tidak teratur jadwalnya. Kemudian, vagina juga akan menjadi lebih basah atau lembap.

2. Apa saja ciri-ciri saya akan melahirkan?
Saat waktu melahirkan sudah hampir tiba, Anda akan mengalami:
  •  Rasa mulas dari panggul belakang ke arah depan. Mula-mula lemah dan jaraknya panjang, namun selanjutnya berangsur-angsur menjadi semakin kuat dan jaraknya semakin pendek, hingga akhirnya menjadi teratur saat waktu melahirkan tiba.
  • Rahim terasa kencang ketika diraba, terutama saat sedang mulas.
  • Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
  • Keluarnya cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir.
3. Bagaimana proses persalinan berlangsung?
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:
  •  Kala 1: waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm2. Pada kelahiran anak pertama, pembukaan jalan lahir sampai lengkap berlangsung 12-18 jam. Pada kelahiran anak kedua dan seterusnya, pembukaan ini biasanya lebih cepat yaitu 6-8 jam dari sejak timbulnya rasa mulas sampai bayi lahir.
  • Kala 2: kala pengeluaran janin, yakni saat rahim dibantu kekuatan mulas dan kekuatan mengejan, mendorong bayi hingga lahir.
  • Kala 3: waktu pelepasan dan pengeluaran ari-ari.
  • Kala 4: waktu 1-2 jam setelah lahirnya ari-ari (plasenta).

4. Apa yang perlu dilakukan sejak merasa mulas?
  • Buang air kecil sesering mungkin agar pembukaan jalan lahir tidak terganggu. Kandung kemih yang penuh akan menekan rahim sehingga gerakan otot rahim terganggu.
  • Berjalan-jalan ringan bila masih memungkinkan.
  • Bila rasa mulas bertambah, tarik napas panjang melalui hidung dan keluarkan melalui mulut.
  • Jangan mengejan bila pembukaan lahir belum lengkap.
  • Makan dan minum di antara mulas seperti biasa kalau memungkinkan. Jika tidak bisa, cobalah untuk minum. Hal ini perlu dilakukan agar Anda memiliki energi untuk mengejan nantinya. 

5. Bagaimana posisi mengejan yang baik?
Posisi yang baik untuk mengejan adalah sesuai dengan keinginan dan kenyamanan Anda, tapi ada beberapa posisi baik yang bisa dilakukan.
  • Duduk atau setengah duduk, sering kali merupakan posisi yang paling nyaman, juga memudahkan dokter atau bidan persalinan dalam memimpin persalinan pada saat keluarnya kepala bayi dan dalam mengamati perineum.
  • Menungging atau posisi merangkak, baik dilakukan bila Anda merasakan kepala bayi tertahan di punggungnya. Posisi ini juga bermanfaat pada bayi yang sulit berputar.
  • Jongkok atau berdiri. Posisi ini membantu turunnya kepala bila persalinan berlangsung lambat atau bila Anda tidak mampu mengejan.
  • Berbaring pada sisi kiri tubuh. Posisi ini nyaman dan mampu mencegah Anda mengejan ketika pembukaan belum lengkap.
  • Posisi yang tidak baik bagi Anda adalah berbaring lurus telentang, karena dapat menimbulkan penekanan pada pembuluh darah yang menyalurkan darah untuk janin dan Anda.

6. Apa cirinya kalau pembukaan jalan lahir sudah lengkap?
  • Bila pembukaan jalan lahir sudah lengkap, Anda akan merasa seperti akan buang air besar. Bila hal ini terjadi, bidan atau dokter akan meminta Anda mengejan seperti pada waktu buang air besar, setiap rasa mulas timbul.
  •  Ketika rasa mulas hilang, Anda dilarang mengejan. Beristirahatlah, ambil napas, diselingi minum untuk rehidrasi.
  •  Setelah mengejan beberapa kali, kepala bayi akan terdorong keluar dan bayi akan lahir. Untuk anak pertama, lama mengejan maksimal adalah 2 jam, sedangkan untuk anak kedua dan seterusnya maksimal 1 jam.
7. Apa yang akan dilakukan bidan atau dokter segera setelah bayi keluar?
  • Mengeringkan tubuh bayi dan membersihkan mulut serta hidung bayi di atas perut Anda.
  • Memotong dan merawat tali pusat.
  • Menghangatkan atau membungkus bayi dan diberikan kepada Anda untuk segera disusui.
  • Membantu Anda untuk mengeluarkan ari-ari yang biasanya lahir 15 menit setelah bayi lahir.
  • Memeriksa keutuhan ari-ari yang keluar agar tidak ada yang tersisa di dalam rahim, untuk mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas.
8. Apa tanda-tanda bayi yang dilahirkan sehat?
Bayi yang baru saja lahir dikatakan sehat apabila:
·     Segera menangis
·     Langsung spontan bernapas
·     Banyak bergerak
·     Warna kulit merah muda
·     Berat badan 2,5 kg atau lebih

Kegiatan


Penggalangan Komitmen Bersama di Puskesmas Munte

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan publik, puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada semua masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan saat ini, tidak hanya menunjang kemudahan akses namun juga harus mendukung peningkatan mutu dalam pelayanan serta dapat menjamin keselamatan pasien. Pelayanan yang bermutu dan berkualitas dapat diwujudkan apabila ada standar yang jelas sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan pengawasannya.
Dalam mewujudkan hal itu, maka Puskesmas harus terakreditasi dengan baik dan perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu, salah satunya dengan menguatkan peran Puskesmas dalam penyelenggara upaya kesehatan dasar. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, seperti kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.

Kegiatan


Mini Lokarya : Upaya Peningkatan Managemen Puskesmas
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Manajemen Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk  menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling  terkait dan berkesinambungan.

Tujuan dari lokakarya mini lintas program yang dilakukan internal puskesmas ini bertujuan untuk  meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar petugas internal Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan desa. Selain itu untuk mendapatkan kesepakatan dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Mini Lokakarya juga dapat dilakukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan RPK yang telah disusun, memecahkan masalah yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja. Selain berhubungan dengan program, mini loka karya juga diharapkan dapat  meningkatkan motivasi petugas Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan. Oleh karena itu, inovasi dalam penyelenggaraan rapat bisa dilakukan supaya penyelenggaraan Mini Lokakarya tidak membosankan.

Kegiatan


Perencanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pengertian :
MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD

Tujuan :
1.   Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya.
2.   Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
3.   Tersusunnya rencana kerja untuk Penanggulangan yang disepakati bersama