Campak Rubella (MR)
RUBELLA
atau campak Jerman merupakan penyakit menular atau infeksi virus yang ditandai
dengan ruam merah berbentuk bintik-bintik pada kulit. Umumnya Rubella ini
sering terjadi pada anak dan remaja yang belum mendapat vaksin campak, gondok,
dan lain-lain.
Penyakit
ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah.
Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan
penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring
atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama
halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda
yang terkontaminasi virus rubella.
Gejala-gejala umum rubella meliputi :
- Demam.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat atau pilek.
- Tidak nafsu makan.
- Mata merah.
- Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
- Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3 hari.
- Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita.
Metode Penanganan
Rubella
Rubella
tidak membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan dapat dilakukan di rumah
dengan langkah-langkah sederhana. Tujuannya adalah untuk meringankan gejala,
namun bukan untuk mempercepat penyembuhan rubella. Berikut ini sejumlah langkah
sederhana yang dapat dilakukan.
- Beristirahatlah sebanyak mungkin.
- Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Mengurangi nyeri dan demam. Penderita dapat mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi.
- Minum air hangat bercampur madu dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan pilek.
Langkah Pencegahan
Rubella
Pencegahan
rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana
untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar
dari rubella. Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus rubella yang
tercatat secara global berkurang secara signifikan.
Efek samping vaksin
rubella dan campak (vaksin MR) yang mungkin terjadi setelahnya?
Umumnya
vaksin MR tidak memiliki efek samping yang berarti. Sekalipun ada, efek samping
yang ditimbulkan cenderung umum dan ringan, seperti demam, ruam kulit, atau
nyeri di bagian kulit bekas suntikan. Ini merupakan reaksi yang normal dan akan
menghilang dalam waktu 2-3 hari.
Dalam
kasus yang sangat jarang terjadi, seseorang anak juga bisa mengalami reaksi
alergi sebagai efek samping vaksin rubella dan campak. Imunisasi atau vaksinasi
adalah suatu tindakan pemberian zat yang berasal dari kuman, baik yang sudah
mati ataupun yang dilemahkan.
Diharapkan
dengan pemberian vaksin ini, sistem pertahanan tubuh mengenali kuman tersebut,
sehingga tubuh bisa mengatasinya apabila suatu saat terinfeksi. Pada beberapa
anak yang lebih sensitif, mungkin mereka akan menampakkan reaksi alergi berat
dari cairan yang terkandung dalam vaksin tersebut.
Dalam
dunia medis, kondisi ini disebut dengan anafilaksis. Namun, jika kondisi ini
segera ditangani, anak akan segera membaik. Itu sebabnya, meskipun aman, Anda
lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk menghindari risiko
reaksi alergi sebagai efek samping vaksin rubella dan campak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar